Salam Landscaper...Salam Pemburu Sunset...!!
Kembali mencoba mengabadikan setiap penjuru panorama alam Indonesia, kali ini meguak keindahan waduk buatan pada zaman Belanda di pelosok desa nan indah. Ya, Waduk Cengklik namanya...tempat ini terletak di Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Cukup dengan waktu tempuh 1,5 sampai 2 jam perjalanan dari Yogyakarta kita sudah dapat menjangkaunya. Bagaimana keindahan panorama keindahanya? Langsung saja kita simak sekilas review dan panorama yang sempat saya abadikan.
Let's Go...
|
"Keramba Waduk Cengklik" |
Selamat Datang di Waduk Cengklik, hanya dengan membayar seribu rupiah untuk setiap sepeda motor, Anda sudah bisa menikmati keindahan panorama Waduk Cengklik nan mempesona.
Siang itu kami berangkat dari Jogja pukul 01.00 menuju Waduk Cengklik yang berada tak jauh dari Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah. Cuaca siang itu cukup tak bersahabat, mendung menutupi langit Jogjakarta Istimewa, kamipun sempat terhenti beberapa kali karena mempersilahkan hujan turun dengan rintik rintaknya nan romantis.
Sedikitnya kami sempat berhenti 4 kali dari Jogja menuju Waduk Cengklik, di pemberhentian kami yang keempat, sempat berfikir untuk kembali ke jogja karena melihat langit yang masih juga mendung meski perjalanan sudah kami tempuh setengahnya dari total perjalanan. Namun, berkat informasi dari seorang teman yang berdomisili di daerah Solo yang mengatakan bahwa Solo bercuaca cerah sore itu, kamipun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Waduk Cengklik, setelah setengah jam perjalanan, Ban motor salah satu dari kami bocor dan kamipun kembali berhenti sejenak di tempat Tukang Tambal Ban. Setelah selesai di tambal, kamipun bertanya dengan Bapak tukang tambal ban dimana letak Waduk Cengklik, beliau mengatakan sekitar 10 menit lagi kami sudah bisa sampai di Waduk tersebut, maklum saja, kami belum mengetahui letak pastinya Waduk tersebut, hanya berbekal informasi dari internet saja kami nekat berangkat menjelajahi kota Lintas Provinsi.. hehehe.
Diperjalanan setelah tambal ban menuju Waduk, kami dibuat takjub memuji kekuasaan Tuhan yang MAha Dahsyat sore itu atas keindahan langit dengan ROL (Ray of Light) yang luar biasa, sayangnya, disaat itu kami tak sempat mengabadikannya. Setelah 10 menit berlalu, kamipun sampai di Waduk Cengklik yang terkenal dengan keindahan Sunsetnya, sayang, sore itu langit sangat mendung sehingga matahari senja tak begitu tambak jelas kembali ke peraduannya. Saat kami tiba, banyak masyarakat sekitar yang sedang beraktifitas di waduk tersebut, seperti menangkap ikan dan menyebrangi waduk menggunakan perahu sederhananya. di sekitar waduk terdapat sawah yang masih terhampar hijau meski cuaca kemarau sudah lama melanda Jawa Tengah dan sekitarnya. Dalam kesempatan tersebut saya berhasil mengabadikan keindahan Panorama Waduk Cengklik yang mempesona meskipun langit sangat mendung.
|
"Awan Menggulung" |
|
"Rakit Berlabuh" |
|
"Bersandar" |
|
"Terdampar" |
|
"Dermaga" |
|
"Jalan Menuju" |
|
"Menuju" |
Meski sedikit kecewa karena tujuan kami adalah menunggu sunset namun malah disuguhkan dengan mendungnya langit sore itu, akhirnya dengan bantuan Filter Gradual Sunset efek senja nan dramatispun dapat tersaji...hehe. Berikut panorama efek Filter Gradual Sunset yang semakin menambah misyis awan mendung kala itu.
|
"Old Bycicle" |
|
"Menjala" |
|
"Jalan Pematang" |
|
"Senja Sawah" |
|
"Senja Keramba" |
|
"Rumah Ikan" |
Dan sebagai akhir dari perburuan sunset sore itu adalah tekhnik Slow Speed, yang semula berharap mendapatkan moment Blue Hour, namun memang langit sore itu sungguh tak bersahabat, mendung gulita tak kunjung meredam. Yah, apa boleh buat akhirnya hanya didapatkan efek refleksi panorama seperti berikut ini.
|
"Reflection 1" |
|
"Reflection 2" |
Demikian sekilas review dari belahan Boyolali, Waduk Cengklik. Kapan waktu ingin kembali kesini berharap mendapatkan momen yang lebih sempurna dan lebih baik. Mari kita jelajah negri ini dengan segudang panorama alam yang masih tersimpan hingga pelosok desa sekalipun. Bravo....!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar