Kamis, 29 Desember 2011

"Full Colour" at Klayar Beach

"Salam Hormat, Selamat menyongsong Tahun Baru 2012 Bagi Rekan-rekan Penikmat & Pecinta Landscape Photography Semuanya"

Sejenak rehat dari rutinitas yang membosankan, dikesempatan penghujung tahun 2011 ini saatnya diisi dengan berlibur dan berpetualang...hehe. Target kami adalah Pantai Klayar di kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Pantai yang terkenal dengan keindahan panoramanya di kawasan pantai selatan Jawa Timur ini. Bagaimana cerita dan ulasan singkat keindahan panoramanya? Langsung saja kita nikmati dan simak bersama. Cekidot... Just Enjoy The show...

"Just Rock"

"Batu Melintang"
Di liburan penghujung tahun kali ini saya bersama teman-teman mengarungi jalanan antar kota antar provinsi alias AKAP menuju Pantai Klayar yang terletak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mengendarai kendaraan bermotor roda dua. Perjalanan dimulai dari Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kemudian ke arah selatan melewati Wonosari, Gunung Kidul lalu bergerak menuju Pracimantoro (Wonogiri) dan sampailah kita di Kabupaten Pacitan lalu ikuti petunjuk jalan menuju Pantai Klayar. Akses Jalan antar kota antar provinsi menuju kabupaten Pacitan sangat baik, selama perjalanan kita akan disuguhkan panorama alam yang begitu indah, jalanan yang naik-turun melewati perbukitan menyajikan sensasi yang begitu dahsyat. Namun setelah tiba di Kabupaten Pacitan Menuju Pantai Klayar, kita akan menjumpai medan yang sangat extreem karena berlumpur dan berlobang-lobang selama kiloan meter jauhnya, bahkan dapat dikatakan menyerupai medan kendaraan offroader. Namun jangan khawatir, perjalanan itu tak sia-sia jika dibandingkan keindahan alam yang memanjakan mata kita saat diperjalanan hingga tiba di pantai kebanggaan masyarakat Pacitan ini. Pantai Klayar yang terletak di Kecamatan Donorejo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur merupakan pantai pasir putih yang memiliki keistimewaan diantara celah karang dan deburan ombak yang melambai yang bisa berbunyi menyerupai seruling laut. Memiliki pasir putih dan air berwarna biru yang menyenangkan untuk dikunjungi dan dinikmati. Disamping itu juga dapat ditemukan air mancur alam. Dikatakan air mancur alam karena air mancur ini terjadi karena gelombang tekanan udara di laut yang menghantam batu batuan berongga. Ketinggian air mancur ini dapat mencapai sekitar 10 meter dan bisa menghasilkan gerimis dan embun air laut yang disebut-sebut masyarakat sekitar memiliki kualitas khusus sebagai obat awet muda.

"Hening 1"

"Hening 2"
Perjalanan menuju Pantai Klayar dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 3jam.  Berangkat dari Yogyakarta pukul 14.00 WIB tiba di Pantai Klayar pukul 17.00 WIB. Dan niat liburan kali ini adalah berburu foto dan berkemah ala para petualang... haha. Dibekali sebuah hotel portable berwarna orange buatan perusahaan peralatan outdoor kenamaan, kami berniat menghabiskan malam dipinggir pantai ditemani nyanyian ombak pantai klayar  dan  terang api unggun hingga fajar menyapa kami. Dan ternyata di pinggir pantai banyak terdapat tenda-tenda milik para wisatawan lain yang sudah berdiri dan bersiap menikmati hempasan angin laut di pantai Klayar malam itu.

"Alone"

"Menyongsong Mentari"
Malampun berganti pagi, perburuan mengabadikan senyuman matahari terbitpun dimulai, karena "KAMI ADALAH PARA PEMBURU SUNRISE". Langit pagi itu masih membiru seperti Jiwa kami yang adalah Jiwa para Pecinta Langit Biru...hehe. Namun saat matahari semakin tinggi, langit diatas pantai Klayar mulai mendung, tapi hal ini tak menghalangi niat kami untuk mengelilingi Pantai Klayar dan berpanjat tebing ria di karang karang pantai Klayar demi berburu foto landscape yang indah. Dan Kesimpulan petualangan kali ini adalah "PANTAI KLAYAR + LANGIT + AWAN + KAMERA + TRIPOT = GREAT LANDSCAPE"

"Berjemur"

"Full Colour"

"Sudut"

"The Rock"

"Diagonal Rock"

"Rock & Cloud"

"Memanjang"

"Pasir, Batu, Awan"

"Rock"

"Diterpa Ombak"
Saatnya kembali bermain "Motion" dan "Splash". Pergerakan ombak yang menyapu bibir pantai akan memberikan dinamika yang indah bila terekam dalam lensa kamera. Mencari spot dan angle yang tepat merupakan cara yang bijak untuk mengabadikan momen dari setiap deburan ombak di pantai. Meski harus main lari-larian karena takut kamera terguyur deburan ombak... Alhasil, sudah cukup memuaskan bagiku meski masih jauh dari kesempurnaan.

"Gelombang"

"Movement"

"Mengalir"

"Splash"

"Motion"
Bergeser sedikit mencari spot yang baru. Deretan batu karang yang tegar nan kokoh tersaji dipelupuk mata. Ini merupakan salah satu iconnya Pantai Klayar, kenapa demikian? Karena dikarang ini terkenal dengan air terjunnya, namun bukan air terjun asli melaikan air terjun yang tercipta kerena hempasan ombak yang terjadi dari laut lepas, air terjun ini hanya terjadi dengan selang waktu tertentu yang cukup lama menurut saya. Walhasil, sayapun gagal mengabadikan moment itu, karena kurangnya kesbaran saya...hehe. 10 menit, 20 menit, 30 menit ditunggu-tunggu namun tak muncul juga air terjun itu, begitu ditinggal noleh sebentar, byuuuurrr...Hwahaha, moment terlewatkan, entah berapa kali hal seperti itu. Akhirnya dalam keputus asaan, cukuplah terobati dengan hanya mengabadikan batu karangnya saja, tanpa air terjunnya. Lain waktu dan kesempatan deh kembali kesini dan saya coba lagi...hehe.

"Abrasi"

"Karang 1"

"Karang 2"
Karena tak dapat moment air terjunnya (lebih tepatnya kerena kurang sabar menunggu), naik keatas karang sajalah. Wow...ternyata amazing juga panorama dari atas sini, dimana disuguhkan batu karang yang menjulang tinggi-tinggi yang sekaligus dibalut birunya langit biru... Love the Blue Sky... Sejenak terbayang panorama dikawasan Yosmite seperti dalam gelerinya "Bruce Percy" (Sang maestro fotografer Landscape favorite saya)...hehe.

"Kokoh Berdiri"

"Menjulang"

"Biru"

"Menara Karang"

"Pencakar Langit"

"Reflection"

"Menyembur"
Setelah menikmati pantai Klayar dan berhasil mengabadikan panorama dan kebaikan alam bumi pertiwi, Misi dan Niat perjalanan liburan ini belum sempurna tanpa adanya sesi pemotretan model, maka sesi pemotretan FOTO MODEL pun dilaksanakan disela-sela istirahat malam dan saat perjalanan menjelajahi setiap bagian Pantai Cantik ini. Bertindak sebagai modelnya yaitu saya sendiri dan dibantu oleh seorang teman yang berhasil mengambil foto narsis saya serta sesekali menggunakan bantuan tripot akhirnya Sesi Pemotretan Foto Model Ala Fotografer Narsis pun berhasil dilaksanakan. Mission Completed...hehe.

"At Night"

"Berkumpul"

"Fajar Menyingsing"

"Menuju"
Sebuah perjalanan yang sangat menyenangkan untuk menikmati karya Sang Pencipta yang teramat Agung dan Cantik di Bumi Ibu Pertiwi... Wisata Indonesia Surga Dunia... Ayo Berwisata di Negri Sendiri...Lain waktu dan kesempatan pasti saya coba lagi maen kesini, rasanya kurang puas hanya sehari-semalam dikawasan ini...hehe.

Selasa, 27 Desember 2011

Sudut Lain "PrambanaN" Temple

Bosan dengan panorama dari kawasan wisata Candi Prambanan yang sering anda lihat? Kali ini saya mencoba mengabadikan dari setiap sudut dan jengkal yang disuguhkan oleh megahnya bangunan tempat ibadah agama Hindu ini. Relakan sejenak untuk "Blusukan" dan rebahan direrumputan demi mendapatkan engle dan view yang berbeda dari biasanya. Bagaimana ulasan dan oleh-oleh picturenya? Langsung saja kita simak dan nikmati reviewnya. Cekidot... Enjoy the show...

"Sudut Lain PrambanaN"
Kali ini Menyajikan keindahan sebuah candi nan cantik sebuah mahakarya kebudayaan Hindu pada abad ke 10 yaitu Candi Prambanan. Terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, Candi yang dibangun di abad ke 10 pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan dan Rakai Balitung ini ramai dikunjungi para wisatawan asing maupun wisatawan lokal. Candi ini memiliki tinggi 47 meter atau 5 meter lebih tinggi dibandingkan Candi Borobudur. Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, kita akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda terbentuknya candi prambanan.

"Framing 1"

"Dibalik Rerumputan"

"Sulur-Sulur"

"Berdiri Kokoh"

"Framing 2"
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, kita hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma. Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa). Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.

"Biru-Hijau"

"Dibalik Bongkahan Batu"

"Berdiri Tegar"
Matahari telah menyingsing menuju peraduan diufuk barat. Semburat langit jingga kekuningan berganti  mewarnai birunya langit dikala siang hari. Kembali adrenalin terpacu untuk menabadikan keindahan disekitar kawasan Prambanan dalam sudut dan dimensi yang berbeda.

"Dibalik Pohon"

"Menyongsong Senja"

"Sebatang Kara"

"Shadow"
Sesaat setelah terbenamnya matahari, langitpun dihiasi warna-warni indahnya gugusan awan dalam balutan biru diselingi dengan semburat warna Jingga. Sungguh indah lukisan alam yang disuguhkan oleh-Nya.

"Menuju Blue Hour"

"Semburat Jingga"

"Siluet"
Sebuah Candi nan indah dilengkapi dengan sejarah panjang perjalanan bangsa ini. Bagi anda yang berkunjung ke Yogyakarta maka sempatkanlah mengunjungi candi bersejarah ini. Namun sejak gempa yang menguncang kota Yogyakarta pada tahun 2006, banyak dari bangunan dari candi yang runtuh dan hanya menyisakan bebatuan penyusunnya yang diletakkan rapi dibawah, tapi ada juga bagian bagian candi yang direnovasi ulang seperti bentuk aslinya. Tapi jangan khawatir, keindahan Candi Prambanan tak lekang oleh gempa alias tetap mempesona.